Guardian Angel (Chapter 3)

20130816-002000.jpg

Author : JS
Genre : Romance, Sad, Fantasy, NC-17, NC-21

Cast :
– Sung Jungmi
– Suho

Note : Annyeong^^

Happy Reading!
Jangan lupa komennya yaaa ^^
Don’t Bash

Thanks xoxo

————————————-

Author POV

“Film horor….lagi?”

“Wae?.” Nada bicara Jungmin jelas seperti mengejek Suho. Suho memutar bola matanya kesal. Dan membuat Jungmi tertawa terpingkal.

“Aku bahkan tak tau kalau malaikat pelindung takut dengan film horror”

Suho mengacak gemas rambut Jungmi. Selalu saja. Jungmi paling suka membuat Suho kesal lalu setelah itu membawa-bawa topik tentang dia yang sebagai malaikat pelindung. Sial.

“Arra, arra. Kita nonton ini lagi”

Suho memutar film horor itu. Baru lusa mereka menonton itu, sekarang sudah nonton yang itu lagi. Menyebalkan. Ide nakal terlintas di pikiran Jungmi. Ia melirik Suho yang tengah serius menonton, tiba-tiba…

“DOR!!!”

Dengan reflek Suho yang kaget tiba-tiba memeluk erat Jungmi. Membenamkan kepalanya di leher Jungmi hingga Jungmi bisa merasakan nafas hangat Suho menerpa lehernya. Badan Jungmi membeku. Jantungnya berdetak tak karuan.

Beberapa menit, Suho akhirnya tersadar. Ia melepas pelukan Jungmi dengan wajah yang merona merah padam. Sama seperti Jungmi. Tanpa ia duga Jungmi menarik kaosnya dan menempelkan bibirnya. Mata Suho membulat sebelum akhirnya ia membalas ciuman Jungmi.

Jungmi semakin menghapus jarak diantara mereka dan duduk di pangkuan Suho. Tangan Jungmi dikalungkan di leher Suho dan memperdalam ciuman mereka. Tangan Suho menelusup ke balik kaos Jungmi hingga ke dadanya. Membuat Jungmi mendesah dalam ciuman. Itu digunakan Suho untuk menelusupkan lidahnya ke mulut Jungmi. Berperang lidah dengan lidah Jungmi dan menjilat langit-langit mulut Jungmi. Jungmi mendesah nikmat.

~~

Jungmi POV

Aku bergerak gelisah. Tangan Suho mengelus dadaku dari luar bra. Sedang kami sedang berciuman panas. Aku tak tau saat ternyata semakin aku bergerak membuat juniornya dan vaginaku bergesekan. Aku bisa mendengar Suho mendesah lalu ia melepas ciuman.

“Tidak. Ini salah, Jungmi. Kita tak boleh melakukan ini”

“Jebal.. Oppa berjanji akan membahagiakanku bukan?”

Suho mengangguk. Ia jelas ingat kalimat yang ia lontarkan sendiri padaku.

“Aku tak ingin mati dengan notabene sebagai perawan. Oppa, kau mau kan menjadi yang pertama bagiku?”

Suho terlihat ragu. Aku menggigit bibir bawahku kuat. Berusaha menyingkirkan firasat buruk kalau ia akan menolakku.

“Kau tau, Jungmi. Melakukan itu berarti seperti membuat benang terurai. Yang membuat kita berdua selalu berikatan satu sama lain”

Aku menunduk. Tanganku menggenggam erat kaosnya.

“Oppa.. Jebal…”

Aku bertahan beberapa menit di posisi begitu. Tapi yang ada hanya keheningan. Aku menghela nafas. Menahan air mata yang benar-benar sudah di pelupuk.

“Ah, permintaanku terlalu aneh, benar oppa?”

Aku melepas tanganku. Dan menjauh darinya. Aku berdiri dan berbalik. Memamerkan punggungku padanya.

“Mianhae”

Aku baru saja mau melangkah saat tiba-tiba aku merasa badanku menjadi ringan. Suho menggendongku bridal style dan menghempasku di tempat tidur.

“Jangan remehkan stamina seorang malaikat pelindung, Jungmi”

“Oh.. Jadi apa kalian juga bercinta?”

“Tentu saja”

“Jadi siapa wanita pertamamu, oppa?”

“Kamu”

~~

~~

“Eungghh”

Aku memegang erat bahu Suho. Menggigit bibir bawahku kuat hingga sepertinya berdarah. Suho memasukkan juniornya ke vaginaku. Sakit. Seperti badanku di robek menjadi dua.

“Appo…”

Suho oppa kembali mengelus pipiku dan mencium bibirku. Ah, dia gentle sekali.

“Rasa sakitnya akan segera hilang”

Dan dengan itu Suho menggerakkan juniornya keluar masuk dengan sangat cepat. Ia memegang pahaku dan membantuku ikut bergerak bersamanya. Kepalanya menunduk melihat bagaimana juniornya yang sudah terlumuri cairanku bergerak keluar masuk di vaginaku yang sudah becek karena foreplay tadi.

“Aah.. Aahhh oppaa… Aaahhh”

“Hmmhh.. Jungmi-ya.. Aaahh”

Dengan sekali hentak, aku merasa cairan hangat masuk ke rahimku. Aku mendesah lega. Dengan nafas yang masih memburu, tiba-tiba Suho mengangkat tubuhku. Membuatku terduduk di pangkuannya.

“Oppa.. Aku masih lelah”

“Ayolah… Tiga ronde saja. Ne ne?”

“Tiga ronde?! Saja?! Kau gila ha?!”

“Aku sudah bilang bukan jangan remehkan aku, hm?” Ucapnya dengan smirk nakal. Ia memutar pinggangnya membuat juniornya dengan spontan menemukan gspot ku.

“Aaahhhh….”

“Ride me” ucapnya seduktif tepat di telingaku. Aku mencium bibirnya dan menggerakkan pinggangku maju mundur. Melingkarkan kakiku di pinggang Suho membuat juniornya semakin mudah dan dalam masuk ke vaginaku.

Untung saja kamarku kedap suara. Jadi semua desahan dan rintihan nikmat ini tak ada siapapun yang bisa mendengar.

“Aahh.. Oohh.. Oppa… Mmmhh.. Aahh”

Suho menyumpal mulutku dengan bibirnya. Membawaku dalam ciuman french kiss yang memabukkan.

“Aaahhhh” desah kami bersama. Kepalaku lunglai di bahunya. Nafas kami berdua masih memburu, tapi aku merasa Suho membawaku entah kemana.

Aku membuka mataku saat merasa benda dingin menyentuh punggungku. Astaga. Apa yang ia lakukan di tembok?

“Sekali lagi, chagi. Ne, ne?”

“Chagi?”

“Wae? Kau tak suka aku memanggilmu begitu? Saranghae, Jungmi-ya”

Aku tersenyum lalu mencium hidungnya.

“Nado saranghae, oppa”

Dengan itu lagi-lagi secara tak diundang Suho menggerakkan juniornya. Mulutnya tak tinggal diam mengemut nippleku. Lidahnya melilit nipple ku dan menjilat puncaknya. Terkadang ia menggigit pelan nippleku.

“Aaahh.. Fasterh.. Mmmhhh”

Semakin aku mendesah gerakan Suho semakin brutal. Aku bahkan tak tau sudah berapa kali orgasme tapi Suho tak kunjung klimaks juga. Ia malah semakin gencar melukis kissmark di leherku dan tangannya yang nakal menggesek-gesek klitorisku. Aku hanya bisa mendongakkan kepalaku, menikmatinya.

“Eemmhhh.. Aaaahh.. Oppahh.. Aaahhh”

Suho menyambar lagi bibirku yang telah bengkak karena ia menciumnya terlalu keras saat kami berdua orgasme bersamaan. Aku terlalu lelah. Mataku terpejam. Dan yang kuingat adalah Suho yang menyelimutiku dan berkata ‘Jaljayo’ dan menciumku. Setelah itu aku tertidur.

~~

Aku terbangun saat merasa basah di bagian bawahku. Kepalaku menunduk dan mendapati Suho tengah menjilat vaginaku.

“Oppa.. Apa yang kau lakukan?”

“Hm? Aku belum puas, chagi. Boleh aku minta 1 ronde lagi, ne? Jebal…”

“Tapi-”

Kata-kataku terputus saat melihat aegyonya. Sial. Pasti aku lemah dengan aegyo itu. Aku hanya mengangguk pasrah dan dia yang kegirangan seperti anak kecil.

“Aaaaahhhh”

Aku menggenggam sprai kasur dengar erat. Suho berkali-kali menjilati bibir vaginaku saja. Dan itu sukses membuat sarafku melemah.

“Aaahh.. Oppaa.. Oohh”

Suho melebarkan kakiku dan memasukkan lidahnya ke vaginaku. Meliuk-liuk dan mengeksplor tiap bagian disana. Aku meleleh karena sentuhannya. Aku tak tau kapan Suho memasukkan sekaligus dua jarinya ke dalam vaginaku juga. Ia menggerakkan jarinya sambil menghisap kuat vaginaku. Aku mendongakkan kepalaku ke atas. Aku seperti terbang ke langit ke tujuh.

“Suho.. Oppahh.. Aaaaahhh”

Nafasku memburu. Dadaku naik turun tak karuan. Aku melihat saat Suho menelan semua cairanku dan menjilatnya hingga habis. Setelah itu ia kembali mencium bibirku membuatku merasakan cairanku sendiri.

Aku merasa junior Suho berada tepat di depan vaginaku. Aku tersenyum nakal. Tanganku mendorong bahunya hingga ia terbaring di kasur. Aku melirik juniornya yang sudah berdiri tegak.

Aku menunduk dan menjilat juniornya dari pangkal hingga ujung.

“Jungmi.. Aahh”

Aku tersenyum nakal. Aku membuka mulutku dan memasukkan juniornya semampu yang aku bisa ke dalam mulutku. Lidahku bekerja dengan sendirinya melilit juniornya. Aku menghisap pangkalnya sambil menggerakkannya keluar masuk mulutku.

“Oohh.. Chagi.. Fasterh.. Aaahh”

Aku sepertinya tau bagaimana rasanya. Mulutku yang kecil dan hangat ini dimasuki junior Suho yang besar. Pasti rasanya nikmat. Aku bersmirk nakal dan semakin cepat menggerakkan juniornya.

“Nngghhh… Aaaahhh”

Suho menarik juniornya dan langsung mencium bibirku. Membagi cairannya agar aku bisa menelannya semua. Suho kembali membuatku terbaring di kasur dan memasukkan juniornya ke dalam vaginaku tidak sabaran.

“Kau bersemangat sekali, oppa..” Ucapku seduktif sambil memainkan rambutnya. Suho bergerak pelan sekali seakan menikmati.

“Aku sudah menati-nanti ini”

“Pervert!”

Aku memukul dadanya pelan dan menerima tawa renyah darinya.

“Apa kau benar mencintaiku, oppa?”

“Sangat, mencintaimu, Jungmi”

“Tapi.. Bukankah kita dilarang jatuh cinta?”

“Rupanya kau tau banyak tentang kami, ya”

Aku tersenyum oleh ucapannya. Membenamkan kepalaku di lehernya dan mengecup kulit lehernya. Membuat beberapa kissmark warna ungu di sana.

“Kau belum menjawab pertanyaanku..”

Suho hanya tersenyum. Tapi tak ada satu katapun keluar dari mulutnya. Ia kembali menggerakkan juniornya cepat. Kakiku melingkar di pinggangnya memudahkannya bergerak.

“Ooohhh.. Oppahh.. Fasterhh.. Aahh”

“Mmhhh.. Chagi.. Oohh”

Desahan kami bersahutan. Tak perlu berpikir ada orang yang akan mendengar.

“Mmmhh.. Aaaahhh”

Badan Suho ambruk di atasku. Kepalanya jatuh di dadaku. Kami diam seperti itu beberapa menit sebelum ia berguling ke sampingku.

“Aku.. Akan memikirkannya, Jungmi. Kau ingat aku berjanji tak akan pernah meninggalkanmu, benar?”

Aku mengangguk

“Malaikat Pelindung tak pernah mengingkari janjinya. Saranghae”

“Aku percaya padamu, oppa. Nado saranghae”

~~

~~

Author POV

Jungmi terbangun karena sinar matahari yang menerpa wajahnya. Sudah pagi lagi? Ia melirik jam. Oh, sore ternyata. Jungmi berbalik dan berhadapan dengan dada telanjang seorang namja. Senyuman terukir di bibirnya. Ia semakin menghapus jarak dan dengan nakal mulai mengecupi bagian di dada bidang itu.

“Jangan memulai, Jungmi”

Jungmi tertawa dan menjulurkan lidahnya pada Suho. Tepat sebelum Jungmi menjauh, Suho menangkap wajahnya dan menciumnya.

“Evening Kiss?”

“Yang ada morning kiss, orang aneh”

Suho sudah rapi dengan baju dan celana jeans nya. Ia mendengar suara shower di kamar mandi. Jungmi sedang bergiliran mandi sekarang

“Hyung?”

Suho terlonjak. Ia mengenal suara ini. Ia berbalik dan lagi-lagi melihat Sehun.

“Ada apa lagi?”

“Luhan hyung.. Ingin bertemu denganmu. Katanya penting”

Deg!

Entah kenapa tapi Suho merasa ada firasat buruk. Tapi ia segera menepis itu. Suho mengangguk dan dalam kedipan mata Sehun telah hilang. Suho menghela nafasnya dalam. Ia mengambil note dan menaruhnya di atas nakas lalu pergi menyusul Sehun.

Semoga bukan sesuatu yang buruk

******

To My Chagi, Sung Jungmi ❤

Aku akan pergi sebentar. Seseorang memanggilku. Aku akan kembali. Aku sudah berjanji tak akan meninggalkanmu, benar?

-Suho-

*******

“Jangan membohongiku, Suho. Aku melihat semuanya”

Jantung Suho berdetak dua kali lebih cepat. Ia tau bahwa Luhan pasti mengawasinya. Sebenarnya ia tau. Lantas kenapa ia melakukannya? Karena ia mencintai Jungmin. Itu hanya satu-satunya alasannya.

“Kau tak boleh jatuh cinta pada yeoja itu, Suho. Aku memperingatkanmu. Beruntung Kris tak tau. Jadi, kau tak perlu khawatir”

Bzing!

“Hyung. Departemen ingin bertemu denganmu” ucap Sehun

“Aku kesana. Ah, Suho. Kau tunggu disini saja. Sampai nanti keadaan sudah sedikit tenang, baru kau mengunjunginya, arra?”

Suho mengangguk

Bzing!

Apa ia tahan walau sedetik tanpa Jungmi?

~~

~~

Jungmi POV

Malaikat pelindung tak pernah mengingkari janjinya.

Aku masih berpegangan pada kata-kata itu. Ini sudah dua bulan sejak Suho memberiku secarik kertas yang ia tinggalkan di atas nakas. Dan ia belum kembali. Sepertinya aku bisa gila tanpanya.

Apa ia benar akan kembali? Ia akan kembali kan? Ia pasti menepati janjinya bukan?

Pertanyaan itu terus menggema di otakku. Tapi aku harus selalu mempercayai Suho. Ia tak pernah berbohong benar? Aku menghela nafas.

Kesehatanku semakin memburuk. Aku bahkan bisa setiap hari mimisan. Aku jarang makan. Bukannya aku ingin mempercepat kematianku, tapi aku benar tidak mood. Entah lah. Aku tak pernah menceritakan ini pada pelayan-pelayanku. Biarlah aku menyimpan ini sendiri.

-Sementara itu-

Suho tak bisa menahan dirinya lagi. Ini sudah dua bulan ia tak bertemu dengan Jungmi. Dan itu membuatnya gila! Suho menarik nafasnya lalu mengeluarkannya lagi. Begitu terus sambil berjalan bolak-balik.

Suho terbang ke arah kastil. Melihat kalau ada orang disana. Tidak ada. Luhan sedang pergi ke departemen dengan Sehun. Dan, Kris.. Kurasa dia belum pulang dari kunjungannya ke daerah lain. Suho tersenyum. Ini kesempatan bagun untuk kabur dan mengunjungi Jungmi!

Suho mengepakkan sayapnya dan turun ke bumi. Tak tau kalau ia akan terjerat masalah yang lebih berat dari ini.

*****

“Jungmi.. Jungmi?”

Aku menoleh ke arah balkon. Disitu berdiri, Suho. Air mataku jatuh. Aku berlari ke arahnya dan memeluknya erat.

Oh, betapa aku rindu pelukan ini. Betapa aku rindu aroma tubuhnya.

“Kau kembali”

Suho hanya menggumam dan enggan melepaskan pelukanku.

“Ada apa, Suho?”

“Keadaan menjadi sulit setelah kita melakukan itu. Dia tahu”

“Dia?”

“Seseorang… Hyung ku”

Aku hanya mengangguk paham. Apa itu berarti dia melarikan diri?

“Kau.. Kabur?”

Suho hanya cengar-cengir. Tapi setelah itu ia memegang daguku membuatku menatapnya.

“Apa yang terjadi denganmu?”

Saat itulah tangisku pecah. Aku menceritakan semuanya padanya. Penyakitku yang bertambah parah. Aku yang sering pingsan lebih dari normal. Dan kata dokter aku harus di operasi dalam waktu dekat ini.

Suho mengusap rambutku penuh cinta dan mencium puncak kepalaku.

“Kau bisa menjalaninya, Jungmi. Kau bisa”

Tanganku hendak meraih pipinya saat aku merasa pusing yang sangat. Hidungku mengeluarkan darah.

“Jungmi.. Jungmi…”

Aku menunjuk ke arah bel pelayan di nakas. Suho membuat dirinya tak terlihat dan memencet bel itu. Tapi aku masih bisa melihat dirinya. Aku hendak berdiri, memeluknya saat tiba-tiba lingkungan sekitarku berputar. Sakit. Kepalaku sakit seperti ada yang memukulnya berulang kali.

“Oppa…”

Suho tampak panik. Ia berulang kali memanggilku, tapi aku tak dengar. Tak lama aku melihat beberapa pelayan datang. Suho tak menjauh. Ia tetap menggenggam tanganku erat.

Dan saat itu lah aku melihat oranglain di sana. Bersayap. Sayapnya warna putih dan lebih besar dari punya Suho. Aku melihat Suho oppa ketakutan dan langsung meleapas tanganku.

“Oppa..”

Aku berbisik lirih. Namja itu melihatku tak iba sama sekali. Badannya besar dan berotot. Rambutnya dipotong cepak. Aku tak tau apa yang ia bicarakan dengan Suho oppa. Aku berusaha meraih tangan Suho oppa.

~~

Suho POV

“K-kris Hyung…”

“Apa yang kau lakukan disini, Suho? Bukannya Luhan sudah melarangmu datang kesini? Kenapa kau melanggarnya?”

“Aku…”

“Kau mencintainya Suho”

Lidahku kelu. Badanku bergetar. Aku ketakutan, jelas. Sejenak aku melupakan tentang Jungmi. Jungmi.. Jungmi!

“Oppa….”

Aku mendengarnya berbisik lirih. Beberapa pelayan membawanya keluar kamar.

“Cepat. Kita harus membawa nona ke rumah sakit. Nona harus di operasi sekarang”

Rumah sakit? Operasi? Andwae. Aku belum ingin berpisah dengannya. Dengan cepat aku berusaha menyusul Jungmi.

“Kembali ke sini, Suho”

Suara Kris bagaikan halilintar. Aku mematung di tempat dan baru berani berbalik setelah beberapa detik setelah itu.

“Kau lebih memilih manusia itu daripada keluargamu sendiri?”

Aku terdiam. Bukannya seperti itu. Jungmi adalah nafasku. Kehilangan Jungmi berarti kehilangan nafasku. Itu berarti tanpa Jungmi aku tiada.

Aku berbalik lagi dan hendak menyusulnya.

“Kembali ke sini atau kau akan kehilangan sayapmu saat ini juga, Suho”

Kali ini aku benar-benar terdiam. Aku harus menyusul Jungmi. Tapi tanpa sayap aku juga bukan apa-apa.

Mana yang harus kupilih?

Kehilangan Jungmi.. Atau.. Kehilangan sayap?

-TBC-

About teenagerfanficindo

Fanfiction all rating and all fandoms especially for Kpop-Lovers in Bahasa^^.

Posted on August 18, 2013, in NC-17, NC-21, PG, Romance, Tragedy and tagged , , , , , , , , , , , , . Bookmark the permalink. 21 Comments.

  1. ahhhh sedihnya…..
    next thor….

  2. kehilangan sayap aja..
    Kan masih ada sayap ayam, atau paha ayam

  3. Lanjuuttttttttt yaaaaaaaaaaa
    sedih bangetttttttttr waktu Suho Di suruh milih

  4. kyuwonhae's wife

    pilihan yg sangat berat 😦
    Kira2 Suho oppa mlih apa y ? Lanjutt thoorr

  5. fernanda feby alfiana

    Next Next Next !!!
    Krip tega pengen dikepret pake bibirnih (?)

    Lanjut Thor Mian baru bisa Coment di Part ini 🙂

  6. kya,suho daebak!
    tiga ronde ga cukup,
    KRIS CEPAT KESINI SUSU ANAK KITA HABIS,JANGAN GANGGU SUHO#PLAK
    #abaikan

  7. kehilangan sayap aja lahhhh

  8. aaaa. semakiin seruuuu. ak jdi penasaran
    daebak thor !!!!

  9. Kalo suho kehlangan sayap, bwt jungmi, tpi kalo oprasi.a jungmi gagal gmana? Atw kalo tetep jd malaikat n kalo jungmi meninggal, jungmi jga bkal jd malaikat??
    Hadeh,
    pnasaran penasaran

  10. pilikan yg brt buat suho. . .

  11. ah… dilema nih!

  12. Whoaaa…
    Daebak,thorr…

  13. emangnya klo suho g punya sayap bakalan mate gitu

  14. Kipas-kipas pake tutup panci -_- wuuuuusshh.. Apakah ini musim panas? Kenapa panas sekalli disini ya hahahaha

  15. Terlarang dan tetap dilanggar 😂
    Part ini sedih banget, tapi suka sama alur ff ini..

Leave a reply to SyahNiar Cancel reply