Guardian Angel (Chapter 1)

20130816-002000.jpg

Author : JS
Genre : Romance, Sad, Fantasy, Yadong, NC-21, NC-17

Cast :
– Sung Jungmi
– Suho

Note : Annyeong^^ ini ff pertama author yang ber-genre fantasy loh hehee. Jadi maaf yaaa kalau readers masih agak bingung sama ceritanya. Soalnya author belum bisa nulis ff fantasy. Nanti jadinya malah bingung wkwk. Okedeeeh

Happy Reading : )
Jangan lupa komennya yaaa

WARNING : Typo(s)

Gamsa~~

————————————-

Angel doesn’t exist

————————————-

Jungmi POV

Aku tak pernah percaya adanya malaikat pelindung. Apalagi seperti yang banyak orang katakan. Mereka bilang setiap manusia punya malaikat pelindung yang selalu mengikuti kemana mereka berada. Hah. Kau bercanda?

Mereka bilang, kita tak bisa melihat mereka. Karena kita berada di alam yang berbeda. Tapi beberapa orang mengklaim dia pernah melihat malaikat pelindungnya. Memangnya aku percaya?

Tentang malaikat pelindung itu semuanya hanya omong kosong. Dan aku tak tau kenapa orang-orang begitu mempercayai omong kosong seperti itu.

“Nona Jungmi, makan siang sudah siap”

“Ah, ne. Aku akan segera turun”

Hari yang cerah di Seoul. Matahari bersinar terik. Aku menghela nafas dan berdiri di depan kaca. Rasanya badanku terus bertambah kurus. Pipiku semakin tirus. Aku duduk di depan kaca. Mengamati wajahku.

“Nona Jungmi.. Anda harus makan. Makan siang sudah siap”

“Arraseo”

Dan begini lah hidupku. Dikelilingi oleh pelayan-pelayan yang bekerja di rumah besar ini. Umma dan appa? Mereka lebih peduli tentang harta daripada anaknya sendiri. Aku bangkit dan duduk di tepi kasur. Kembali membaringkan diriku.

Aku tak lapar. Makannya nanti sajalah. Aku memejamkan mataku. Berusaha kembali tidur.

Kau harus makan, Jungmi. Kau bisa memperparah kesehatanmu.

Mataku terbuka. Siapa yang berbicara? Aku langsung terduduk dan melihat ke sekitarku. Aneh. Hanya ada aku disini. Lalu, tadi itu siapa? Ah, mungkin hanya halusinasi.

Sejenak rasa kantukku hilang. Aku berjalan ke luar kamar. Tidak ah, makannya nanti saja. Aku berjalan ke arah kamar halmoeni dan membuka pintunya. Membuat suara decitan khas pintu yang sudah lama tak dibuka.

Aku duduk di tepi kasur halmoeni. Astaga. Tak terasa sudah setahun lamanya halmoeni meninggal. Aku tersenyum miris. Seharusnya halmoeni bisa hidup lebih lama lagi. Halmoeni adalah tempat dimana aku mengadu, dan ia selalu menemaniku saat aku sendiri. Dan sekarang, saat halmoeni pergi, siapa yang akan menemaniku?

Aku mengambil bingkai foto itu. Foto ku dan halmoeni sedang tersenyum lebar. Diambil tepat seminggu sebelum halmoeni meninggal. Sebelum halmoeni dibawa ke rumah sakit dan akhirnya meninggal disana.

Aku tak bisa menahan air mataku. Kubiarkan ia mengalir deras di pipi. Tiap ke sini pasti kenangan tentang halmoeni selalu mengalir di otakku. Aku melihat ada sebuah patung malaikat disana.

Ya. Halmoeni adalah satu dari berjuta-juta orang yang percaya adanya malaikat pelindung. Ia bahkan menyuruhku mempercayai bahwa malaikat pelindung itu ada dan aku harus selalu berterimakasih padanya.

Omong kosong

Itu bukan omong kosong, Jungmi. Kau harus percaya.

Aku terlonjak kaget dan membalikkan tubuhku. Tapi tak ada siapa-siapa disana.

“Siapa itu?”

Hening. Tak ada yang menjawab. Astaga, mungkin benar kesehatanku sedang tak baik. Aku bahkan mendengar suara-suara aneh dari tadi. Aku menghela nafas dan menaruh kembali bingkai foto itu. Dengan gontai aku berjalan kembali ke kamar.

“Nona Jungmi…”

Aku berhenti melangkah tepat sebelum menutup kembali pintu kamarku.

“Ada apa?”

“Nona harus makan. Kesehatan nona sedang tak baik, nona. Nona juga harus minum-”

“Aku tak mau”

“Tapi, nona. Kalau tidak saya bisa dimarahi tuan dan nyonya. Apalagi, nona juga sedang tak sehat. Nona harus makan dan-”

“Aku bilang aku tak mau!”

Pelayan itu masih muda. Mungkin lebih tua beberapa tahun diatasku. Tapi, tidak. Aku sedang tak mood sekarang.

“Nona belum makan sejak tadi malam. Sekarang sudah hampir malam dan-”

BLAM!

Aku menutup pintu keras dan bersenden di pintu. Memejamkan mata dan Berusaha menetralkan emosi yang sudah di ubun-ubun.

Kau tak harus begitu padanya, Jungmi. Kasihan dia. Dia benar. Kau tak boleh terus seperti ini. Kau juga harus khawatir dengan kesehatanmu

Aku membelalak kaget

“Siapa disana?”

Lagi-lagi yang kudapat hanya keheningan. Aku memijat pelipisku. Seberapa buruk kesehatanku hingga aku mendengar suara-suara aneh seperti tadi?

Aku melihat pantulan diriku lagi di kaca. Malaikat pelindung. Satu kata itu kembali melintas di otakku. Benarkah yang berbicara tadi malaikat pelindung? Bahkan halmoeni bilang beberapa orang bahkan bisa mendengarkan apa yang dibicarakan oleh malaikat pelindungnya. Atau bahkan ada yang bisa berkomunikasi dengannya. Dan yang beruntung bisa melihatnya. Halmoeni juga bilang banyak orang yang bisa melihat malaikat pelindungnya.

Tsk. Omong kosong.

Tidak, Jungmi. Kau bisa melihatku. Tapi kau harus percaya. Percaya akan adanya kehadiranku, Jungmi. Percayalah

Jantungku berdetak cepat. Apa itu hantu? Aku melihat kembali ke kaca dan melihat seorang namja tengah berdiri di belakangku tak jauh. Dia tersenyum, memperlihatkan deretan gigi putihnya. Tampan. Beberapa detik aku hanya terdiam dan melihat dirinya dari kaca. Mengagumi ketampanan dan kesempurnaannya. Tapi aku sadar. Kenapa bisa ada seorang namja di kamarku?!

Aku berbalik dan mendapati… Tak ada apapun disana. Hantu…?

Aku menggeleng dan naik ke atas kasur. Menyelimuti diriku dan berusaha tidur.

*******************

Suho POV

Aku menunggu agak lama saat kurasa nafasnya sudah mulai teratur. Aku berjalan mendekat ke arahnya yang sedang tertidur pulas. Sedikit menunduk, aku akhirnya memilih berlutut di depannya.

Yeoja ini.. Mungkin untuk ukuran kaum kami, biasa saja. Tapi bagiku dia sangat cantik. Entah kenapa tapi hatiku selalu mengatakan dia cantik. Apa saja yang dipakainya, bagaimanapun keadaannya. Dia tetap sama.

Ah, kenapa jantungku berdetak cepat seperti ini ya. Pasti saat menatap wajahnya aku merasakan ini. Aku menatap matanya yang terpejam, lalu turun ke bibirnya. Aku bermimpi bagaimana rasanya bibir merah itu. Hah, andai aku bisa menciumnya. Mungkin itu hanya mimpi.

Aku melihat alisnya menyatu. Nafasnya memburu, dan keringat dingin mengalir di dahinya. Lagi-lagi seperti ini. Aku mendekat dan sedikit memeluknya. Aku tau dia tak bisa merasakanku, tapi aku bisa merasakannya. Tubuhnya hangat. Dan mungil. Saat aku memeluknya seperti ini, aku merasa pas. Merasa kalau dia diciptakan untukku.

Oh, bermimpilah Suho

Saat kuras nafasnya sudah mulai teratur, aku melepaskan pelukanku. Sedikit kecewa. Aku mengelus pipi tirus nya. Dia jarang makan. Aku melihat matanya yang sedikit sembab. Dia menangis lagi. Kulitnya sedikit dingin. Aku menghela nafas. Kapan ia bisa berhenti menyakiti dirinya sendiri? Aku sudah berusaha memberitahunya. Tapi tidak.

Yeoja ini tak percaya adanya keberadaanku. Dan seberapa susah aku berjuang, aku tak akan bisa menggapainya. Dia tak percaya. Itu mengapa tugasku berkali lipat lebih sulit.

“Suho hyung?”

Aku mendongak. Mendapati Sehun, malaikat pelindung termuda, menemuiku.

“Ada apa?”

“Luhan Hyung memanggil kita semua”

“Tapi.. Dia…”

Aku melihat ke arah yeoja ini, lagi.

“Setidaknya dia sedang tidur, hyung. Hanya sebentar. Sebaiknya kau ikut, atau kau ingin mendengar Luhan hyung berceramah”

“Arraseo”

Aku berdiri dan mengikuti Sehun yang sudah pergi duluan. Dasar anak muda. Aku menoleh lagi ke arah yeoja itu. Berat sepertinya meninggalkannya sendiri walau hanya sesaat. Aku kembali berbalik ke arahnya dan menunduk. Bibirku tepat menyentuh dahinya. Aku mengecup puncak kepalanya lama sebelum akhirnya kulepas.

“Jaljayo, Jungmi-ya”

~~

~~

Author POV

Semua anggota sudah terkumpul. Luhan, Malaikat Pelindung yang tertua diantara ke dua belas malaikat pelindung ini juga sudah datang. Biasanya Kris yang memanggil. Mungkin, Luhan hyung ingin mencatat laporan penugasan.

“Baik. Aku ingin tau bagaimana kerja kalian. Suho?”

Dengan gontai Suho berjalan ke arah Luhan. Wajahnya sedikit disembunyikan.

“Bagaimana denganmu?”

“Sama saja, hyung”

Suho dapat mendengar Luhan menghela nafasnya. Dan itu membuat nyalinya makin ciut.

“Yeoja itu.. Ah, maksudku, Jungmi. Dia masih belum percaya tentangku”

“Itulah masalahnya, Suho. Tugasmu semakin berat. Kau harus membuatnya percaya”

“Saya sudah berusaha sekuat yang saya bisa. Tapi tidak. Jungmi seperti membuat dinding yang sangat tebal, jadi aku tak bisa menembusnya”

“Kau tau, kau bisa berhenti dari tugas yang ini dan cari tugas lain. Aku bisa menyerahkan masalah ini pada Chanyeol atau Tao-”

“Tidak, hyung. Aku bisa menyelesaikan ini”

Luhan hanya mengangguk pasrah. Ia tau ada sesuatu dibalik nada Suho. Sesuatu seperti, seakan Suho mengkalim bahwa Jungmi adalah miliknya. Sesuatu yang menyatakan bahwa hanya ia yang boleh menyentuh atau melindungi Jungmi. Sesuatu yang tak dapat didefinisikan.

“Kuharap kau cepat. Kau tau bukan bagaimana kondisi Jungmi?”

“Ne”

“Dan kau tau bukan apa tugasmu?”

“Melindunginya, dan membuatnya bahagia hingga takdir menjemput”

“Dan kuharap kau tak mengambil lebih dari tugasmu, Suho”

Mata Suho terbelalak. Tapi ia hanya disambut dengan Luhan yang tersenyum di depannya. Kalimat Luhan yang terakhir tadi terasa menyeramkan baginya.

“Nah, sebaiknya kau kembali. Kurasa Jungmi sudah mau bangun sebentar lagi. Hwaiting!”

Suho mengangguk. Ia berbalik dan bersiap kembali turun ke bumi. Sayapnya di kembangkan. Berwarna putih dan bersinar terang. Suho mengepakkan sayapnya dan kembali ke rumah Jungmi hanya dengan hitungan detik.

Beginilah resikonya. Mejadi seorang Malaikat Pelindung tidak lah mudah. Apalagi jika si Malaikat Pelindung itu sendiri jatuh cinta pada si Manusia.

~~

~~

Suho kembali memandang Jungmi yang masih tidur tepat di depannya. Ia duduk di kursi dan melipat tangannya di dada. Kata-kata Luhan jelas mengarah bahwa dia tak boleh jatuh cinta pada Jungmi. Suho menghela nafas.

“Tugas malaikat pelindung. Malaikat Pelindung hanya diturunkan untuk melindungi manusia saat manusia itu sudah dekat dengan ajalnya. Atau jika manusia itu akan mengalami kecelakaan atau hal yang besar yang membuat dirinya lumpuh. Atau hilang ingatan.

“Malaikat pelindung boleh menampakkan wujudnya. Karena ia akan segera dilupakan nantinya. Malaikat pelindung hanya bertugas meyakinkan dia yang tak percaya akan adanya kita. Melindungi manusia dan membahagiakannya.

“Malaikat pelindung dilarang jatuh cinta pada manusia. Kalau ketahuan, tugas malaikat pelindung akan dicabut dan digantikan oleh malaikat pelindung yang lain. Ia akan di larang bertemu dengan si manusia dan akan di tempatkan sementara di langit. Ia dilarang turun ke bumi. Kalau seorang malaikat pelindung tetap melanggar, maka sayapnya akan dipotong. Dan ia akan diturunkan ke bumi. Tak ada pengecualian lagi”

Suho mengacak rambutnya frustasi. Ia begitu ingat kalimat demi kalimat itu. Tepat seperti apa yang dikatakan Luhan saat ia pertama kali hendak turun ke bumi dan menjadi penjaga Jungmi.

Jungmi…

Dari awal Suho sudah tau keadaan Jungmi. Waktunya tak banyak hingga takdir nantinya menjemput Jungmi. Ia menghela nafas.

“Uhuk.. Uhuk.. Uhuk..”

Suho terlonjak dari kursinya dan mendekati Jungmi. Ia melihat Jungmi yang sudah terduduk dan menutup mulutnya. Keringat dingin mengalir di dahi Suho saat tiba-tiba ia melihat darah segar mengalir di hidung Jungmi. Lantas yeoja itu berlari ke kamar mandi dan mengunci dirinya.

Dengan mudahnya Suho berjalan masuk dan melihat Jungmi dari jauh. Ia melihat air di wastafel yang berubah merah dan aroma zat besi semerbak di hidungnya. Bulu kuduk Suho merinding. Dengan gerakan reflek, ia melingkarkan tangannya di pinggang Jungmi saat tau yeoja itu hendak limbrung.

Jungmi terlonjak. Kenapa ia tidak jatuh? Jungmi menoleh ke samping. Ia memang tak bisa merasakan. Tapi Suho merasakan itu. Wajah mereka hanya tinggal beberapa senti saja. Dengan cepat Suho menarik wajahnya. Kata-kata Luhan kembali terngiang di pikirannya.

Aku tak boleh jatuh cinta padanya. Tapi, bagaimana kalau sudah terlanjur?

~~

~~

Jungmi POV

Tanganku kembali mengusap hidung. Tadi tiba-tiba aku bangun dan mimisan. Tidak heran. Beberapa hari ini aku sering begitu. Kenapa ya? Ah mungkin karena aku kecapekan saja.

Aku bersenden di tembok bath up. Air hangat dan aroma lemon membuat diriku tenang. Aku menghela nafas. Apa aku benar baik-baik saja?

Tanganku meraih handuk dan membelitkannya di tubuhku begitu aku keluar dari bath up. Membiarkan rambut panjangku yang masih basah tergerai di punggung dan rintikan air menetes di lantai.

Aku berdiri lagi di depan kaca. Entah kenapa, tapi aku suka sekali melihat ke arah kaca. Kadang aku merasa seperti ada seseorang yang mengawasiku. Menakutkan memang. Tapi, ah sudahlah.

Aku melepas handukku. Membiarkannya jatuh ke lantai dan melihat badan telanjangku dari kaca. Tidak buruk juga ternyata. Tanganku bergerak memegang dadaku sendiri. Tak besar dan tak kecil. Sedang saja. Tanganku bergerak turun ke arah lekukan di pinggangku. Tidak terlalu berlekuk. Lalu bergerak ke perutku. Rata dan tak buncit. Lalu berhenti tepat di depan kewanitaanku.

Kapan aku melepas keperawananku?

Dan saat itu lah mataku membulat hebat. Aku melihat di kaca, seorang namja. Itu namja yang tadi kulihat di kaca sebelum aku tidur. Namja itu tengah memandangku, ani, memandang tubuhku dengan matanya yang membulat dan mulutnya yang separuh terbuka. Tidak. Apa dia sedang melihat tubuhku? Astaga!!!

Aku berbalik dan mendapati dirinya berdiri tak jauh dariku. Dia. Nyata. Dan sepertinya dia sadar aku telah berbalik dan ia berhenti memandang tubuhku. Aku membuka tubuhku hendak berteriak, tapi dengan cepat ia menutup mulutku.

*****************************

Suho POV

Dengan sepersekian detik aku berhasil menutup mulutnya.

“T-tolong. Jangan berteriak, arra? Aku.. Aku bukan orang jahat. Se-sebenarnya aku…”

Aku berhenti. Tenggorokanku tercekat. Aku menjilat bibir bawahku dan menunduk. Kata-kata yang sudah kususun berantakan.

Dan saat aku menunduk itulah, aku melihat kakinya yang putih, mulus, dan… Aku langsung mengalihkan wajahku. Tanganku menggapai handuknya tadi dan memberikannya.

“A-aku akan menjelaskannya. Tapi.. Tapi.. Pakailah baju dulu”

~~

~~

Kami berdua duduk berdampingan. Aku tepat berada di sebelahnya. Aku mulai bergerak gelisah. Kenapa bisa tiba-tiba aku menjadi nyata seperti itu? Bukannya biasanya aku tak terlihat?

“Tapi bukan karena kalian Malaikat Pelindung, kalian bisa melakukan semuanya. Kalian memang tak terlihat. Hanya manusia yang percaya pada kalian, baru bisa melihat kalian. Tapi ingat, kalian hanya boleh melihat apa yang seharusnya kalian lihat. Kalau kalian melihat sesuatu yang tak sepantasnya dilihat, maka kalian akan berubah menjadi nyata”

Aku mengacak rambutku. Ternyata aku baru sadar. Sial! Aku bahkan belum bisa melupakan yang tadi. Kulit mulusnya, lekuk tubuhnya-

“Jadi siapa kau sebenarnya?”

Aku terhenyak lalu menoleh padanya. Untung saja aku sudah menyembunyikan sayapku. Jadi Jungmi tak kaget.

“Namaku Suho. Aku.. Malaikat pelindungmu”

“Malaikat pelindung..ku?”

Aku mengangguk dan memandang ke arahnya. Alisnya berkerut saat memandangku. Begini lagi, dia pasti tak akan percaya.

“Kalau kau benar malaikat pelindung, kenapa kau nyata?”

“A-aku.. Ya. Kau tau aku tidak sengaja melihatmu keluar dari kamar mandi, dan-”

“Kau menguntitku?!”

Aku menutup mulutnya. Astaga, apa yeoja ini tak bisa tak berteriak, eoh? Kepalaku pusing mendengar teriakannya.

“Ani.. Aku tidak sengaja.. Mianhae.” Aku melepaskan tanganku di mulutnya.

“Kenapa kau disini?”

“Hm? Kenapa? Tentu saja aku akan melindungimu dan membuatmu senang. Kau tau bukan tugas Malaikat pelindung?”

“Aku tak butuh malaikat pelindung. Aku bisa melindungi diriku sendiri. Lagipula untuk apa? Tak seorangpun memperbolehkanku keluar dari rumah. Dan aku akan selamanya di rumah ini. Ah, atau bisa dibilang penjara. Tak mungkin ada bahaya disini, Suho-ssi. Jadi pergilah. Aku tak butuh kau, dan sejenismu”

Percaya atau tidak, mendengarkan kata-kata itu langsung dari mulutnya membuat hatiku jauh lebih sakit. Aku memang tau kalau dia tak pernah percaya dengan keberadaanku. Tapi, entah rasanya jantungku seperti ditusuk beribu anak panah. Dadaku terasa sesak. Aku menunduk dan berjalan berjauh darinya.

“Kau tau, apa yang manusia tau tentang kami sebenarnya jauh berbeda dengan bagaimana sebenarnya kami”

-TBC-

_____________________________

Ps : ahaa! Cliffhanger hehehe. Jadi gimana? Apa readers masih ada yang bingung? Atau author nulisnya kurang jelas? Komen komen komen :3

Kritik dan saran boleeh ;;)

Gamsa~~

About teenagerfanficindo

Fanfiction all rating and all fandoms especially for Kpop-Lovers in Bahasa^^.

Posted on August 16, 2013, in Horror, NC-17, NC-21, Romance, Sci-fi, Tragedy and tagged , , , , , , , , , , , . Bookmark the permalink. 34 Comments.

  1. Lanjutlanjutlajut thor !
    Daebak banget!

  2. Kyaaa bagus bgt cerita nya , lanjut thor

  3. bgus kok cingu .. .

    perbnyak dialongnya ….

    itu aja

  4. Ide ceritanya bagus kok thooor. Kalimatnya rapi, diksinya nggak maksa, sukaaa. Oh iya, itu berjalan menjauh thor, bukan berjauh. Hehehe. Keep writing~ muchlvoe thor :*

  5. wajib lanjut nieh…dtggu next partx…

  6. Alurnya aku suka…
    Lanjut…

  7. Di tunggu kelanjutanya

  8. Ceritanya kurang panjang thor !! padahal ide ceritanya tuh menarik.ditunggu aja next chapternya !!!

  9. Annyeong thor, aku reader baru disini ^^
    Ff nya daebak πŸ˜€
    Ku tunggu ne chap 2 nya

  10. sparclouds fishy

    lanjut lanjur lanjuttt…….!!!!!!!

  11. suka…suka….suka….:)
    lanjut thor ff nya bagus
    keep writing !!!

  12. Bagus bagus bagus keren

  13. suho, kau bukan guardian angel tapi guardian demon
    jangan ngintip orang donk
    good thor,lanjutkan

  14. Bagus thor udah keren kok^^ next chapter jgn lama2 ya

  15. aaa. ak jd penasaraaan pengen baca yg selanjutnya.
    daebak thor.. !!!

  16. wah bagus deh ideny…

  17. suka… idenya t.o.p

  18. bagus koq cerita’a.
    simple tapi bermakna.
    fighting:)

  19. Cerita.x keren bnget. .
    Tapi g seruh lok cmn s.ptong2 doank qn jdi meng2antung bcax. .
    Kpn chapter slnjtx d.bwt?

  20. Seru seru Ξ†Μ²Μ£Μ₯β€‹Ο‘ΗŽΜœΜΜ£β€‹ fantasinya
    Lanjuuut

  21. wah penuh dengan misteri..

  22. bru mampir k blog ini..
    Mian juga bru komen. Karena kuota internet tidak memadai, jadi setiap komen gagal terpost..
    Bagus thor FF’y..

  23. Suho oppa baik bngt sih.
    Ya allah, baim juga pngen dijagain sma malaikat ganteng kayak Suho oppa.
    #Abaikan

  24. Thor, nyentuk bgt. Yeojanya jahat bgt πŸ˜₯ pdhl suho pngn melindunginyaaa :’) kasihan bgt suho. Sini2 aku peluk #plakkk

  25. ngakak atulahh=))) suho oppaaaaa sabar yaaa:3 oh iya min, aku mau tanya kalau ff my lady yang chap 1 ko ga ada? kalau ada yang tau tolong kasih tau akuuu, aku ga nemu:( kamsa:3

  26. Suhoooo matamu ternodai -_-

  27. Omo 😱 baru kali ini tau suho terjun di dunia ff..
    Ijin baca chap selanjut nya authornim 😊

  28. gak bingung ceritanya bagus

  29. hihihi…. πŸ˜€

    emang kurang mudeng si gua bacanya tapi so far so good sih keep wirting ya chingu and aku ijin baca chap selanjutnya πŸ™‚

    terimakasih πŸ˜‰

  30. Aduh suho kenap juga tetap aja ngeliatin si jungmi udah tahu udh buka handuk ehhh malah ttep aja liat.. hah

Leave a reply to Genie Kwon Cancel reply